Pada hari Rabu tgl 17 Desember yang lalu, para anggota Konferensi Afrika mengunjungi misi dan sekolah kami yang baru di Simanjiro dimana kami berkarya diantara masyarakat Masai. Waktu tempuh Simanjiro dari Notre Dame Center di Arusha sekitar empat jam. Kami berangkat pada pkl. 6 pagi dengan menaiki empat buah jip safari. Kami berkendar di jalan utama sampai ke suatu tempat di mana kami harus berbelok menuju ke hutan dengan harapan dapat melihat penghuni hutan tsb. Harapan kami tak sia-sia, kami dapat menikmati burung onta, serigala, zebra dan giraf. Kami juga melihat kawanan sapi, kambing dan domba yang sebagian besar digembalakan oleh anak-anak Suku Misai.
Orang-orang dari dusun itu berjajar di luar sekolah kami, menunggu kedatangan kami dan kami disambut dengan gerak dan lagu. Kaum pria dan wanita bersama-sama kami menuju ke lapangan sekolah dimana para siswa dari usia 4 sampai 7 tahun menampilkan kebolehan mereka dengan tari-tarian dan lagu-lagu. Walikota dan pastor paroki serta para ortu siswa menyampaikan rasa terima kasih mereka yang mendalam kepada para suster atas apa yang dilakukan untuk anak-anak mereka dan dusun itu. Suster Mary Kristin dan Suster Mary Mukti juga mengungkapkan terima kasih atas penyambutan mereka untuk para suster dan apa saja yang telah dibuat orang-orang di situ untuk mendukung pendidikan anak-anak mereka dan karya-karya para suster. Kami menikmati makan siang yang lezat masakan para ibu di sana.
sekolah ini adalah ahsil kerja keras dari Proyek Dialog – sebuah kelompok dari Jerman yang telah datang setiap tahun untuk membangun sekolah tsb. Mereka mmebangun secara bertahap. Sister Mary Almuth dari Provinsi Coesfeld setiap tahun mendampingi kelompok ini. Sungguh senang dapat menyaksikan Notre Dame berkarya di tengah-tengah masyarakat suku Misai.