Para suster di komunitas Syokimau di Kenya menyiapkan masakan Eropa yang dibagikan oleh para suster kita di Coesfeld, Jerman. Malam sebelum hari yang telah ditentukan, para suster melihat-lihat menu dan membagi-baginya dalam beberapa daftar. Mereka merasa gembira dan bersemangat. Mereka semua menghadiri misa pertama di paroki katolik Sr. Veronika, menikmati sarapan, dan memulai dengan persiapan. All were happy and enthusiastic. Acara dimulai dengan sebuah nyanyian dari para suster Coesfeld kita.
Acara rekoleksi merupakan suatu pertemuan yang indah dengan tema “Kepercayaan diri adalah Warisan kita”, dan sepanjang hari itu; Adapun Langkah-langkah berikut ini direkomendasikan untuk refleksi kita:
- A= Adoration (Adorasi): Menghadirkan diri dalam semangat adorasi dan mengakui bahwa Allah dapat melakukan segala sesuatu.
- C= Contrition (Penyesalan): Menyesali segala kelemahan-kelemahan Anda.
- T= Thanksgiving (Ucapan Syukur): Meskipun banyak sekali kelemahan saya, Tuhan tetap mengasihi saya.
- S= Supplication (Permohonan): Berdoa memohon kekuatan dan bimbingan dari Tuhan serta merasakan kepenuhannya.
- Merenungkan Kasih setia Tuhan dalam Kitab Suci dengan merujuk pada model iman Abraham dan Musa seperti dalam Kitab suci.
- Berserah diri pada Kehendak Tuhan. Menerima Kehendak Tuhan merupakan cara untuk bertumbuh dalam kepercayaan kepada-Nya. Seseorang harus menerima tantangan dan percaya kepada Tuhan. Berhentilah mengkhawatirkan masa depan; percayakan semuanya dalam tangan Tuhan seperti St. Yulia, yang percaya pada rencana Tuhan pada dirinya.
- Membangun kepercayaan diri berarti menganggap cobaan sebagai kesempatan untuk berkembang. Cobaan bukan sebuah penghalang tetapi sebuah kesempatan.
Sebagai penutup, para suster diberi beberapa pertanyaan berikut sebagai bahan refleksi:
- Apa saja tantangan pribadi yang melemahkan kepercayaan saya kepada Tuhan?
- Bagaimana saya dapat menanganinya? Cara apa yang dapat saya lakukan?
- Bagaimana saya dapat membangun kepercayaan kepada Tuhan dan menciptakan hubungan yang lebih mendalam dengan-Nya?
Rekoleksi diakhiri dengan Pengakuan Posa dan Misa.
Oleh Suster Mary Teopista, SND