Suster-suster Notre Dame…Diutus untuk menjelmakan kasih Allah kita yang mahabaik dan penyelenggara

Suster Mary Josellen

Suster  Mary  Josellen                   ND  4391                 PDF Download
Isabel Josephine DAJER

Provinsi Kristus Raja, Chardon, Ohio, AS

Tanggal & Tempat Lahir:                    04 Mei, 1928               Leon, Nicaragua, Central America
Tanggal & Tempat Profesi:                 16 Agust., 1950           Cleveland, Ohio
Tanggal & Tempat Kematian:             15 Februari, 2017       Pemeliharaan Kesehatan, Chardon, Ohio
Tanggal & Tempat Doa Arwah:          24 Februari, 2017       Pusat Provinsi, Chardon, Ohio
Tanggal & Tempat Pemakaman:       24 Februari, 2017       Makam Kebangkitan, Chardon, Ohio

“Saya berdoa agar saya hidup dalam kelimpahan.”

Selama hidupnya, Isabel sangat mencintai keluarganya, warisan dan tanah kelahirannya. Sebagai anak pertama dari Sembilan bersaudara yang lahir dari Jose dan Sofia (Abohasen) Dajer, masa kecil Isabel sangat bahagia. Cinta akan Allah, keluarga dan belajar menjadi gaya hidup dan dikembangkan. Sesudah menyelesaikan satu tahun sekolah menengah, orang tua Isabel memutuskan mengirimnya ke Amerika  untuk melanjutkan pendidikannya. Ia bergabung dengan kakak perempuannya yang tinggal di Cleveland, Ohio, dan mendaftar diri di Notre Dame Academy. Isabel lulus tahun 1946, kembali dan tinggal di rumah selama satu tahun dan kemudian, dengan seizin orang tuanya, kembali ke Cleveland masuk Kongregasi Suster-suster Notre dame pada tanggal 8 September, 1947. Pada waktu penerimaan busana biara ia menerima nama Suster Mary Josellen.

Suster mendapat gelar sarjana muda dari St. John College, Cleveland, dan gelar master dalam bidang pendidikan dari Loyola University, Chicago, Illinois. Ia berkarya sebagai seoang guru sekolah dasar selama lima belas tahun sebelum diutus untuk berpartisipasi di dalam Kerasulan Doa di Rumah Induk, Roma. Selama dua puluh lima tahun berikutnya Suster Mary Josellen menenggelamkan diri di dalam doa untuk Gereja, untuk komunitas internasional kita, dan kebutuhan dunia. Dalam menjalankan tugas sebagai penjaga pintu, ia menerima para suster dan tamu-tamu, dan membuat mereka merasa krasan dan merasa menjadi bagian komunitas. Karena kerja jaringan kontaknya di Roma yang luas dan bermacam-macam, Suster mampu mengarahkan para pengunjung untuk mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan. Ia seorang wanita pendoa yang memiliki hati yang hangat dan ramah.

Pada tahun 1991 Suster Mary Josellen kembali ke AS dan berkarya sebagai koordinator Guides and Events di Basilika National Shrine Maria Dikandung Tanpa Noda, Washington, DC. Dengan kelancarannya dalam berbahasa Spanyol, Italia dan Portugis serta pengetahuannya dalam bahasa-bahasa lain, Suster menerima dan mengantar para peziarah dari seluruh dunia. Sebagian tugasnya adalah merekrut, melatih dan menjadwal para pemandu sukarela dan mengatur acara di Tempat Ziarah. Suster menekankan kepada para pemandu peran sikap ramah dan hormat mereka yang harus mereka tunjukkan dalam kunjungan ke Tempat Ziarah. Ia ingin setiap pengunjung semakin mencintai Allah dan semakin berdevosi kepada Maria. Suster menulis demikian, “Ini sungguh tempat suci karena hampir sepanjang hari Liturgi dirayakan di sini.  Saya tahu dalam hal tertentu saya adalah bagian setiap tempat. Ada suasana doa dan sementara saya melewati berbagai macam altar Maria, saya selalu mohon Maria mengingat setiap diri Anda dan mohon berkatnya.”

Suster Mary Josellen datang ke Chardon pada tahun 2002 dan melanjutkan kerasulan doanya,terutama untuk misi kami di Nicaragua. Ia mencintai keluarganya, kenalan-kenalannya dan rekan-rekan kerjanya yang lama dan menghargai setiap email, kartu, foto dan kunjungan. Ketika ia masih mampu, ia membantu pekerjaan jahit-menjahit dan kerajinan tangan untuk Butik. Kemunduran perlahan-lahan kesehatan tulang punggungnya membuat Suster sangat bongkok. Bahkan meskipun kondisi fisiknya menurun, Suster selalu berterima kasih atas bantuan yang diberikan. Ia tetap ramah, tetap mengingat martabatnya sebagai wanita dan seorang religius. Kami berdoa agar sekarang Tuhan yang mahabaik  menerimanya  ke dalam kepenuhan hidup!

More from snd1.org