Memabantu Para Wanita Pengungsi ke Korea Utara

Dengan berbagai alasan banyak wanita dari China, Filipina, Kamboja, dll datang ke Korea untuk menikah dengan pria Korea dan tinggal di daerah pedesaan atau di daerah perindustrian. Biasanya mereka mengalami banyak kesulitan tinggal bersama masyarakat Korea karena perbedaan bahasa, budaya dll. Para suster membantu mereka dalam menghadapi segala macam perbedaan.

Selain itu, di banyak kasus, mereka secara seksual, fisik, dan emosi dilecehkan oleh para suami mereka dan keluarganya dan akhirnya mereka ditinggalkan. Juga, anak-anak mereka mendapatkan kesulitan dalam berbahasa Korea sehingga di sekolah mereka dipermainkan oleh teman-temannya.

Agar dapat membantu para wanita ini dan anak-anak mereka, beberapa suster berkarya dalam bidang migran. Suster Marie Therese bertanggung jawab untuk menjalankan rumah singgah yang disebut ‘URIJIP’, artinya “rumah kita”, untuk para wanita dan anak-anak mereka.

Di URIJIP, terdapat berbagai kegiatan misalnya, belajar Bahasa Korea, merayakan berbagai perayaan, dalam musim panas dan musim dingin, para suster mengadakan program-program khusus untuk anak-anak.

JPIC_2016_0301_Incheon

JPIC_2016_0301_Incheon-2