Apa arti Peziarahan bagi saya?

20150627_PassoFundoPilgrimSr. Maria Ines Zeiser, Passo Fundo, Brazil

Saya merasa kesulitan untuk menjelaskan apa arti peziarahan bagi saya. Tetapi yang saya tahu dan sangat berkesan ialah bahwa saya dan teman-teman lebih mengetahui akan Akar Kongregasi kita di Jerman. Saya berterima-kasih kepada Dewan Umum, Dewan Provinsi dan Komunitasku atas kesempatan ini. Saya juga berterima kasih dengan para suster yang mengantar kami baik di Jerman maupun Negeri Belanda serta para suster di rumah induk. Ini benar-benar merupakan hadiah istimewa bagi saya.

Berjalan setiap hari sungguh merupakan pengalaman unik bahwa kebaikan allah telah memberiku hadiah dalam hiduku saat ini. Saya mencoba terbuka untuk mendengarkan, menghidupi dan dengan keinginan mendalam untuk semakin mendalam menuju ke akar masa depan kita, menghayati hidup melalui waktu-waktu yang bersejarah dan kudus. Ini membuatku menghargai peziarahanku dan melihat dengan mata kepala sendiri kenyataan yang lain. Denganmengkontemplasikan dan menghormati anugerah hidup, menghargai kekudusan dari setiap saat dan dengan demikian semakin melibatkan aku dengan yang Ilahi yang memancar dalam sejarah panggilanku.

Ziarah – tidak karena saya mempunyai semua jawabannya, tetapi saya sedang mencari. Tetapi saya terbuka kepada Roh Kudus. Jika aku punya pertanyaan, saya tidak sendirian, tetapi saya sedang mencari Allah yang mempunyai jawaban untuk semua kerinduanku sebagai seorang Suster Notre Dame.

Bagiku menjadi seorang peziarah bersama kelompok dan pergi ke banyak tempat bukanlah sekedar mencari tempat dan pengalaman masa lampau melainkan menghayati hidup di masa kini. Gereja-gereja di Roma gedungnya besar dan luas serta penuh ketenangan, tetapi anehnya hampir selalu kosong, tetapi penuh keindahan dan kehidupan. Mereka berbicara kepada kami dengan bahasa berbeda. Mereka tidak ingin dilihat seperti Museum. Mereka mengundang kami masuk ke gereja, mengalami keheningan dan menghargai keindahannya,.duduk dengan tenang atau berlutut dan mendengarkan dengan penuh perhatian kepada suara Allah dan memasuki relasi mendalam dengan semua makhluk. Tuhan memberikan kesempatan itu kepadaku.

Assisi juga suatu tempat yang berbicara tentang kesederhanaan dan kemiskinan yang menandai orang-orang yang hari ini mengunjungi tempat ini. Keindahan tempat ini, jalan-jalan di Assisi, Gerjea-gerejanya, alam yang indah di masa lalu, yang membuat saya percaya bahwa di temapt ini banyak orang memberikan hidupnya kepada Tuhan untuk mencari arti hidup yang sebenarnya.

Peziarahan juga berarti pengalaman berbagi hidup dan kekayaan dan juga saya mengalami jalan bersama dengan para suster dalam Kongregasi Internasional kita di Rumah Induk dengan segala kekayaan budaya yang ada. Para suster dari berbagai negara bekerja tak mengenal lelah di Rumah Induk, membawa kekayaan dan nilai-nilai mereka dan bersama membangun komunitas di Rumah Induk. Mereka berbagi hidup, karunia dan kualitas dalam aneka karya, hal ini dapat terwujud dan demikian para suster kita semakin bersatu sebagai satu Kongregasi. Berbagi hidup dan perutusan, doa dan Ekaristi bersama para Suster di Rumah Induk, di Jerman, Belanda dan Italia sangat menyentuh hati meski bahasanya berbeda dengan bahasa saya, tetapi itu menunjukkann ilia tertentu.

Melihat akar-akar dan asal mula Kongregasi kita memotivasi saya untuk mencari lebih dalam dengan para suster dalam Kongregasi melalui bacaan-bacaan tentang Sejarah Kongregasi.

Hal lain yang mengesan ialah ketika kami merayakan Ekaristi bersama dengan para suster Notre Dame di Namur di makam St. Yulia. Saya menyatukan diri saya dalam doa bersama para suster baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dimana St. Yulia telah membawa beribu-ribu wanita untuk mengikuti dia membawa kebaikan Tuhan kepada dunia. Kami semua yang ada di sini dirakhmati oleh Tuhan karena kita tetap memproklamirkan Tuhan yang mahabaik di dunia kita. Terima kasih Tuhan atas kesempatan berziarah ini, terima kasih karena kasih dan kebaikan-Mu yang tiada taranya.

Saya tahu bahwa dalam hati saya juga berziarah karena Allah berbicara melalui jalan yang telah Ia sediakan. Ia menarik saya lebih dalam mempunyai dimensi, memberiku mata baru untuk memperhatikan kecantikan ciptaan-Nya, memberiku telinga baru untuk mendengarkan bisikan-Nya dan lidah baru untuk berbicara, menghayati damai yang baru dan kegairahan baru dalam hidup ini. Memperhatikan wajah-wajah dari berbagai orang, di banyak tempat, membuat kita melihat dunia lain yang berbeda dan menyambutnya dengan cara baru.

Untuk mengetahui dan menghargai hati Gereja dan akar-akar Kongregasi berarti meninggalkan diri sendiri untuk disentuh oleh kasih Allah yang mendorong kita. Mengunjungi tempat-tempat kudus dan bersejarah adalah menghubungkan diriku dengan sejarah Kongregasi, saya merasa bahwa saya adalah bagian dari rencana Tuhan yang besar.

Mengadakan ziarah ini adalah pengalaman mesra dengan Tuhan, sulit untuk diungkapkan, tetapi penuh dengan kebaikan dan cinta Tuhan. Bagi saya peziarahan ini adalah ungkapan iman yang besar, yang menakjubkan dan dapat mengalami cinta persaudaraan dengan para Suster, terang baru, pengalaman disambut dengan kerinduan mendalam dari diriku sebagai seorang suster Notre Dame. Hal ini merupakan saat pembaharuan, saat bersyukur dan pujian serta pengalaman hidup dalam Kongregasi dan dalam Geraja.

Terima kasih atas kesempatan yang kaya dan untuk pengalaman hidup yang besar. Sekali lagi terima kasih!